Batch 5

Tugas

1. Speech to Text (STT): https://youtu.be/RujNmnl51yc
2. Text to Speech (TTS): https://youtu.be/RqGncWIRtLQ
3. Review konten dari rumahbelajar.id hasil review bisa didownload di sini.

Review 1:Peta Jalan Generasi Emas Indonesia 2045
Peta Jalan Generasi Emas Indonesia 2045 menarik perhatian saya dengan mengkaitkan dengan Kurikulum Society 5.0. Konsep desain Kurikulum Society 5.0 Pernah saya presentasikan saat bertugas menjadi presenter dalam VCT Batch 5 ini (klik menu Virtual Coordinator Training).

PENDIDIKAN INDONESIA
MENJAWAB TANTANGAN INDONESIA EMAS 2045
DENGAN KURIKULUM SOCIETY 5.0
REVIEW BUKU

PETA JALAN GENERASI EMAS INDONESIA 2045
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2017
e-book
http://www.rumahbelajar.id
Dimensi: 8,27 x 11,6 in
Halaman: 1-32
Dunia sedang dalam masa revolusi industri 4.0 yang notabene telah memisahkan dunia ini menjadi dua bagian besar yaitu cyber space dan physical space. Bangsa Indonesia berusaha menghadapi revolusi industri 4.0 dengan berbagai macam cara dan program pembangunan. Pembangunan infrastruktur yang masif digadang-gadang sebagai landas pacu untuk menyiapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dilakukan secara masif diseluruh pelosok negeri.

Tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia mencapai 309 juta. Indonesia mempunyai peluang untuk dapat menikmati ‘bonus demografi’ (±70% rakyat Indonesia adalah usia produktif), yaitu percepatan pertumbuhan ekonomi akibat berubahnya struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja kepada penduduk usia kerja. Perubahan struktur ini memungkinkan bonus demografi tercipta karena meningkatnya suplai angkatan kerja (labor supply), tabungan (saving), dan kualitas sumber daya manusia (human capital). (hal: 7)

Bonus demografi jika tidak disikapi secara bijak akan menjadi bencana demografi jika lapangan pekerjaan tidak tersedia. Sektor pendidikan menjadi bagian sentral untuk membangun SDM bangsa. Tahun 2045 akan diisi oleh anak-anak generasi alfa, anak yang sekarang (2019) pada usia PAUD sampai sekolah menengah pertama sebagai penggerak bangsa. Saat era generasi alfa menjadi pemimpin-pemimpin bangsa mungkin mereka sudah masuk dalam era society 5.0. Betapa naifnya bangsa ini (kementerian pendidikan) jika peta jalan menuju Indonesia emas sudah dibuat tetapi tidak mempersiapkan generasi alfa mengisi dan menjadi leader di society 5.0 baik secara nasional maupun internasional.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memprioritaskan pada PAUD, pendidikan dasar dan menengah seperti yang tertuang di halaman 17. “Untuk mewujudkan cita-cita Bangkitnya Generasi Emas 2045, arah kebijakan pendidikan diprioritaskan pada pendidikan usia dini yang digencarkan sampai ke desa-desa, dan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas dan merata”. Prioritas ini tidak tercermin dalam kurikulum untuk menyongsong 2045. Pada tahap ketiga (2036-2045) dalam sasaran pendidikan kemendikbud baru nampak bahwa negara ingin mencapai peningkatan taraf pendidikan rakyat Indonesia yang mampu menciptakan SDM unggul dan berdaya saing internasional.

Sampai tahun 2016 tercatat 72,29 persen atau 58.174 desa diseluruh Indonesia telah memiliki PAUD. Saat ini berdasarkan Dapodik PAUD 2016, jumlah PAUD diseluruh Indonesia mencapai 190.225 sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mewujudkan SDGs dengan memulai memberika Dana Alokasi Khusus (DAK) BOP sebesar Rp. 600 ribu pertahun untuk 190.225. bantuan ini diprioritaskan bagi peseta didik PAUD usia 4-6 tahun (hal:22) . Lembaga PAUD gagap dengan kurikulum untuk mempersiapkan anak-anak usia dini menyongsong tahun 2045.

“Berdasarkan sebuah studi di AS, 47 persen, pada tahun 2030 jenis pekerjaan yang ada hari ini akan hilang karena akan diganti oleh mesin. Maka akumulasi pendapatan manusia tentu akan berubah” (hal:20). Akankah masih dibutuhkan teller Bank, tenaga administrasi, tukang ukir, kurir barang, dan apakah Guru masih dibutuhkan????. Jika kualitas guru sendiri dinilai masih kurang (hal: 21)

Terus bagaimana dengan pendidikan tinggi menyikapi 47 persen jenis pekerjaan yang hilang. Pemasaran digital sudah beranjak menjadi semakin dominan saat ini. Anak milenial membeli casing hp dari cina yang harganya lebih murah Rp.10-15 ribu dibandingkan kalau membeli di konter. Memesan dan melakukan pembayaran dari genggaman. Pegiriman tidak lama, 3-4 hari sampai rumah.

BAB V STRATEGI PENCAPAIAN

Dalam buku ini disebutkan ada 10 strategi untuk pencapaian Indonesia emas dari sektor pendidikan. Wajib belajar 12 tahun menjadi strategi utama. Seluruh anak Indonesia diharapkan menyelesaikan jenjang sekolah menengah atas (SMA/SMK atau yang sederajat). Kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK akan didirikan.

Kurikulum masih menjadi bagian penting dalam strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dari 10 strategi, dua diantara mengatur strategi dari kurikulum. Memperkuat kurikulum dan memperkuat sistem penilaian pembelajaran.

Penguatan dibidang kurikulum antara lain dengan melakukan: a) penyediaan dukungan materi pelatihan secara daring (online) untuk membangun jaringan pertukaran materi pembelajaran dan penilaian antar guru;  (b) peningkatan kompetensi kognitif siswa di bidang matematika, sains, dan literasi, baik dalam penilaian berstandar nasional, misalnya ujian nasional maupun penilaian berstandar internasional; (c) peningkatan kualitas pembelajaran matematika, sains, dan literasi sebagai kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan siswa dalam kehidupan keseharian untuk dapat berpartisipasi dalam bermasyarakat dengan mempertimbangkan kesetaraan hasil belajar antarjenis kelamin (hal:27)

Kualitas penilaian guru terhadap anak didiknya menjadi sorotan pemerintah atas rendahnya kualitas guru. Pemerintah mencanangkan penguatan sistem penilaian pendidikan menjadi bagian dari strategi pencapaian Indonesia Emas (hal:27).

Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015. Dimana rata-rata nilai UKG nasional hanya mencapai 53,02 dengan Standar Kompetensi Minimum (SKM) yg ditentukan oleh pemerintah sebesar 55. Artinya, secara nasional nilai rata-rata Guru belum tuntas. Pada kompetensi pedagogi ada tujuh indikator yang dinilai yaitu menguasai karakteristik peserta didik, menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik, pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, pengembangan potensi peserta didik, komunikasi dengan peserta didik dan yang terakhir penilaian dan evaluasi. Rata-rata UKG nasional pada kompetensi pedagogi (48.94), mencerminkan bahwa Guru tidak kompeten dalam ilmu pendidikan dan mengajar.
BAB VI PENUTUP
Peta Jalan Generasi Emas 2045 untuk sektor pendidikan ini akan menjadi acuan utama dalam penyusunan grand design Kemendikbud dalam menyongsong Generasi Emas 2045. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan harus serius menyiapkan generasi alfa agar bisa mengikuti perkembangan zaman dengan kemajuan teknologinya. Kurikulum yang memadukan penguasaan spiritual (humanistik) dan berwawasan ke depan (futuristik) harus mulai dikembangkan. Kurikulum society 5.0.

Review 2: Audio Matematika kelas 4 SD – Pengukuran
Apakah media audio menjadi pilihan siswa kelas 4 untuk belajar?.